Storefront of World

Berbagi berbagai macam informasi dan cerita-cerita menarik yang berada di etalase dunia.

Friday 14 November 2014

Cukup Tahu : wow, Solar Idocrase dari Aceh

Selamat datang pembaca & penggemar batu mulia yang ada di Indonesia bahkan dunia...
Aceh yang mempunyai pesonanya sendiri..
 dan, ini ulasannya..

Di ujung barat wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ada satu propinsi yang sangat terkenal dengan nunansa religi, dan keindahan alamnya. disamping tanahnya yang sangat subur menjadikan pertanian dan perkebunan disana benar - benar memberi nilai plus bagi masyarakatnya. Di sanalah Nanggro Aceh Darussalam Bumi Serambi Mekah. dan disana juga memiliki potensi kekayaan alam yang luar biasa khususnya batu alam yang sangat fenomenal, bagaimana tidak, diawal tahun 2014 yang lalu tepatnya akhir bulan januari, satu varian jenis batu telah diperkenalkan ke publik dengan nama Lumut Aceh dan belum hilang kekaguman akan keindahan batu lumut aceh, dibulan Agustus dihebohkan kembali oleh batu Aceh dengan satu varian terbaru berjenis batu IDOCRASE dengan nama "SOLAR ACEH".

penamaan solar aceh ini sendiri diambil dari variannya yang memiliki warna yang menyerupai minyak solar, karna warna menarik inilah dan sepadan dengan warna solar, maka akhirnya oleh para seniman batu di Tanah Rencong menamainya "SOLAR ACEH".

Batu tersebut pertamakalinya ditemukan di Aliran Sungai desa Ketambang dan desa Pecat kecamatan Pantai Cermin.

Untuk teksturnya sendiri, batu jenis Idocrase ini cukup keras, yaitu rata-rata 7 mohs, sehingga dalam pengerjaan batu jenis 'solar aceh' ini harus sangat berhati - hati serta perlu ketrampilan khusus untuk bisa membaca arah serat pada batu tersebut.  apabila tidak hati - hati kemungkinan retak bahkan pecah itu bisa menjadi resiko tersendiri.

dan kebanyakan, para pemilik batu tersebut membuat dalam bentuk cabochon atau setengah lingkaran, pola ini dipakai agar bentuk batu pada cincin nantinua akan kelihatan kekar tapi punya keagungan.

untuk penamaanya sendiri, batu 'solar aceh' di kategorikan menjadi tiga nama :
  • SOLAR ; jenis ini akan menampilkan warna coklat persis seperti warna minyak solar yang biasa di gunakan pada bahan bakar mesin diesel.
  • BIO SOLAR ; jenis ini memiliki ciri-ciri warna coklat kehijauan dengan fenomena luster/klep air berwarna kekuningan dimana jenis ini yang memiliki harga tinggi tergantung kualitas dan ukurannya.
  • CINCAU ; jenis ini akan menonjolkan warna hijau kekuningan, sehingga secara visual terlihat warna cerah, tapi ada juga yang dominan lebih tua untuk 'cincau'.
ini membuktikan bahwa kreatifitas akan keanekaragaman jenis-jenis batu dari kabupaten Aceh Barat propinsi Nanggro Aceh Darussalam seakan tidak pernah kehabisan kekayaan alam akan potensi-potensi batu mulia, sungai-sungai yang mengalir disepanjang tempat di Bumi Serambi Mekah ini seolah bagaikan singasana sang idocrase, tak salah apabila Lumut Hijau Di Ujung Barat Indonesia ini menjadi raja baru di dunia perbatuan asli Indonesia

wah memang ya Indonesia itu kaya raya..
Amazing INDONESIA..
makasih udah meluangkan waktunya,,,,,,
lanjutkan untuk membaca tentang solar aceh ini yuk >> klik disini

Cukup Tahu : Solar Aceh Sang Pemikat


solar aceh
solar aceh
solar aceh



Halo para pembaca..
dan Hallo Penggila Batu Mulia..

kali ini saya akan membahas/sedikit mengupas tentang batu yang wah banget ini. yaitu solar aceh.
dimana kalo batu yang HQ (high quality) kita goyang-goyangin nampak seperti ada air di dalamnya.
 yap, untuk ilustrasi bisa dilihat beberapa gambar yang saya comot dari google. seperti yang tampak diatas..
okey, udah basa-basi saya nih, kita mulai aja kupas mengupasnya..

Pada dasarnya bahan - bahan batu SOLAR ACEH adalah varian jenis lumut belimbing, akan tetapi warna yang memang berbeda didalam satu bongkah inilah yang membuat warna kecoklatan itu identik dengan warna solar, ini bisa terjadi karena posisi didalam air itu tertanam didalam tanah dan hal itulah yang menyebabkannya berbeda.
dalam satu bongkah bahan terkadang terdapat 4 warna yaitu hijau,coklat,kuning dan warna hijau cincau.

untuk besarnya sendiri bahan solar aceh yang saat ini ditemukan bongkahan paling besar sekitar 800kg, dan itupun belum tentu memiliki hasil yang bagus semua, untuk mendapatkan bahan batu solar aceh pada kenyataannya ada beberapa tempat yaitu di dasaran sungai , gunung dan didalam tanah. namun, jika kita berbicara tentang kualitas untuk jenis ini, yang di dalam air lah yang memiliki kekristalan yang sempurna. mengenai fenomena luster atau klep air posisi dalam air namun terkena sinar matahari langsung itu yang memungkinkan adanya luster sempurna.

jadi, menentukan bahan solar aceh harus jeli dan teliti, karena varian idocrase ini memang memiliki potensi mudah retak saat sebelum diproses, jadi memang harus hati - hati dalam mengerjakannya. media gosok pun harus diperhatikan dalam proses media air selalu diperlukan guna meredam gesekan panas dan menghindari adanya pecah. varian batu solar aceh memang menjadi warna baru dibelantika perbatuan nasional, dari bahan yang ukuran dan bentuk alamnya bervariasi juga bisa dijadikan parameter akan kualitas dari newcomer batu solar aceh.

nah, hadirnya batu solar aceh ini untuk Indonesia semakin menambah perbendaharaan warna warni kekayaan batu mulia asli Indonesia dan diharapkan mampu bersaing dengan pendahulunya, yaitu sang lumut aceh yang sekarang sudah mendunia.

wah memang, Indonesia itu disamping kaya akan budaya juga kaya akan batu alamnya.
Amazing Indonesia..

sumber : majalah indonesiangemstone

Hujan



babaysan



Di November hujan..

Awan gelisah, hitam memekat..

Tiup angin meniup kantong plastik membumbung keangkasa

Dan..

Hujan..

 Aku menyukai hujan, mungkin alasan ini hanya basa – basi aja, karena suasana yang tercipta menjadi sejuk..

hari ini, hari dimana hujan membasuh muka jogjakarta untuk kesekian kalinya dari sejak awal turunnya hujan..

aku senang ketika hujan itu datang. Memberi kesejukan yang nyaman..

bahkan jerit sang petir pun juga ikut memeriahkannya..

tapi.. kasihan sama mama yang jemurannya tidak bisa mengering dengan sempurna..

ya walau terkadang, ada momen yang tidak pas..

walau terkadang ada yang kesal dengan semesta dengan makian “kenapa sih harus hujan terus/kenapa sih ujan di waktu yang gak pas?”. Yah.. mungkin mereka secara tidak sadar bahwa “ini itu musim hujan, bagaimanapun kamu mencaci kalau memang musimnya ya tetep aja hujan”. Terkadang aneh memang dengan manusia yang seperti itu.

Padahal kalau dia mau memberi waktu pada dirinya sendiri untuk merenung, dia pasti bisa mengerti. Ya kalau dimisalkan seperti makan, kalau lagi laper ya makan dan kalau lagi haus ya minum air. Bukannya malah menyalahkan siapapun.

Jangan malah mengatakan tidak adil kepada alam semesta, apalagi kepada yang kuasa,
Coba bayangkan kalo alam semesta menuntut keadilan kepada manusia?

Contohnya aja “hei manusia, mana keadilanmu kepada ku (alam semesta). Aku menyediakan tumbuhan yang bisa kau makan, buah yang menyegarkan, ikan yang kaya protein, panorama-panorama yang menumbuhkan imajinasimu dan semuanya. Lalu, kenapa kau merusakku seperti ini?”. Nah, kalo alam semesta bisa berbicara mungkin ini yang akan semesta katakan.

Jadilah manusia dengan apa yang manusia miliki. Yaitu kemampuan untuk berpikir. Kalau musim hujan ya persiapkan payung ataupun mantel/jas hujan.
  
Yah, bagaimanapun kita hidup di Bumi dan selayaknya kita menerima apa yang semesta berikan kepada kita. Sudah diberi memaki, jangan menjadi yang seperti itu. Tapi syukuri..